Strategi Efektif Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Sekolah
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sekolah harus memiliki strategi pengelolaan sampah berkelanjutan. Menurut Dr. R. Sutarto, seorang ahli lingkungan, "Pengelolaan sampah berkelanjutan di sekolah bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti pemilahan sampah, penggunaan tempat sampah yang tepat, dan penanaman nilai-nilai kebersihan pada siswa."
Pemilahan sampah menjadi salah satu strategi utama. Siswa diajarkan untuk memilah sampah organik dan non-organik, sehingga dapat diolah lebih lanjut. Selain itu, mengadopsi konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) juga penting. Ini berarti mengurangi penggunaan barang sekali pakai, memanfaatkan kembali barang yang masih layak, dan mendaur ulang sampah yang bisa diolah.
Membuat komposter atau tempat pengolahan sampah organik di sekolah bisa jadi langkah berikutnya. Dengan demikian, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman di sekolah. "Pemanfaatan sampah organik menjadi kompos adalah salah satu langkah nyata pengelolaan sampah berkelanjutan," ujar Dr. Sutarto.
Memaksimalkan Implementasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Kampus
Di tingkat kampus, strategi pengelolaan sampah berkelanjutan juga perlu ditingkatkan. I Nyoman Suwartha, pakar lingkungan dari Universitas Udayana, mengatakan, "Pengelolaan sampah berkelanjutan di kampus harus lebih dari sekadar konsep. Harus ada langkah konkret dalam implementasinya."
Suwartha menyarankan untuk memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan sampah. Misalnya, memanfaatkan aplikasi digital untuk memantau dan mengatur pengumpulan sampah. Selain itu, kampus juga harus melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengolahan sampah non-organik.
Sementara itu, bagi sampah organik, kampus bisa membuat biopori atau lubang resapan biopori. Teknik ini bisa membantu mengurangi volume sampah organik dan menjaga keseimbangan lingkungan.
Selain itu, Suwartha juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi bagi mahasiswa. "Mahasiswa harus memahami pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan. Mereka harus menjadi agen perubahan dalam hal ini," imbuhnya.
Mengakhiri pembicaraan, Suwartha menekankan bahwa komitmen semua pihak sangat dibutuhkan dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. "Tanpa komitmen, segala upaya pengelolaan sampah hanya akan menjadi sia-sia," tutupnya.
Dengan demikian, strategi pengelolaan sampah berkelanjutan di sekolah dan kampus bukan hanya tentang teknis pengelolaan saja. Lebih dari itu, perlu ada edukasi dan komitmen yang kuat dari semua pihak, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.