Memahami Pentingnya Mengurangi Sampah Makanan

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), hampir sepertiga dari makanan yang diproduksi setiap tahunnya menjadi sampah. Ini mencapai 1,3 miliar ton! Kita semua seharusnya sadar bahwa mengurangi sampah makanan di rumah tidak hanya akan menghemat uang kita, tapi juga berkontribusi besar untuk lingkungan. “Menimbang dampak ekologis dan ekonomi dari sampah makanan, tindakan untuk menguranginya sangat penting,” kata Dr. Richard Swannell, Direktur Pengembangan di WRAP, organisasi yang berfokus pada pengurangan limbah.

Strategi Praktis untuk Mengurangi Jumlah Sampah Makanan di Rumah

Bagaimana kita bisa mengurangi sampah makanan? Berikut beberapa strategi slot qris yang bisa kita terapkan di rumah. Pertama, merencanakan makanan. Sebuah penelitian dari University of Arizona menunjukkan bahwa kita sering membuang makanan karena kita membeli lebih banyak dari yang kita butuhkan. Jadi, sebelum pergi berbelanja, buatlah daftar belanja.

Kedua, kita bisa memanfaatkan freezer kita. Banyak makanan yang bisa disimpan di freezer dan tetap segar. Misalnya, roti dan daging bisa bertahan hingga beberapa bulan di freezer. Lakukanlah dengan bijak, gunakan freezer untuk menjaga makanan tetap segar dan menghindari pemborosan.

Ketiga, kita harus belajar memahami tanggal kadaluarsa makanan. Tanggal ini bukanlah batas waktu ketat, tapi lebih ke petunjuk tentang kapan makanan itu paling segar. Jadi, makanan masih aman dikonsumsi beberapa hari setelah tanggal tersebut.

Terakhir, kita bisa membuat kompos dari sisa makanan. Beberapa sisa makanan seperti sayuran dan buah-buahan bisa diubah menjadi kompos yang bermanfaat untuk tanaman. “Metode ini tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga memperkaya tanah,” kata Dr. Tania Ouariachi, peneliti lingkungan di University of Exeter.

Dengan mengikuti saran-saran di atas, kita bisa mengurangi jumlah sampah makanan di rumah. Ingatlah, setiap tindakan, sekecil apapun, dapat membantu mengurangi dampak negatif dari sampah makanan terhadap lingkungan kita. Let’s do our part, guys!