Mengenal Masalah Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Indonesia
Pasar tradisional di Indonesia merupakan sumber utama produksi sampah yang signifikan. Angka ini dicapai karena aktivitas jual beli yang tinggi dan minimnya kesadaran penjual dan pembeli tentang pengelolaan sampah. Hasil survei oleh Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Indonesia menunjukkan bahwa 60% sampah pasar adalah sampah organik yang bisa diproses menjadi kompos. Namun, pada kenyataannya, sebagian besar sampah tersebut tidak dikelola dengan baik dan berakhir di TPA. "Pengelolaan sampah di pasar tradisional masih menjadi tantangan besar," kata Dr. Devanto Shasta Pratomo, ahli lingkungan dari Universitas Brawijaya.
Solusi Efektif untuk Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Indonesia
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Prinsip ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan pasar. Setiap penjual di pasar bisa berpartisipasi dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, misalnya dengan memberikan diskon untuk pembeli yang membawa tas sendiri.
Selanjutnya, sampah organik yang dihasilkan pasar bisa diproses menjadi kompos. Inovasi ini sudah diterapkan di beberapa pasar tradisional di Indonesia dan hasilnya cukup menjanjikan. "Penerapan metode komposting di pasar tradisional bisa mengurangi volume sampah hingga 50%. Selain itu, kompos yang dihasilkan bisa dijual kembali, jadi ini juga bisa menjadi sumber pendapatan baru," jelas Dr. Devanto.
Selain itu, pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan melibatkan masyarakat sekitar pasar. Mereka bisa diberikan pelatihan tentang pengelolaan sampah, sehingga bisa membantu dalam proses daur ulang sampah. "Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik," tambah Dr. Devanto.
Tentu saja, semua solusi ini membutuhkan dukungan dari pemerintah lokal dan nasional. Dukungan ini bisa berupa regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan, pembiayaan untuk program daur ulang, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, pengelolaan sampah di pasar tradisional di Indonesia bisa lebih efektif dan berkelanjutan. Ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tapi juga bisa membantu meningkatkan ekonomi lokal. Solusi pengelolaan sampah ini harus menjadi prioritas bagi semua pihak yang terlibat di pasar tradisional, dari penjual, pembeli, hingga pemerintah.