Mengapa Mengurangi Sampah adalah Urgensi Nasional di Indonesia

Indonesia, negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, menghadapi masalah sampah yang serius. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2019 menunjukkan bahwa Indonesia memproduksi sekitar 64 juta ton sampah per tahun. Ini bukan sekedar angka, melainkan urgensi nasional yang berdampak luas.

Pejabat tinggi di kementerian tersebut, Bambang Supriyatno, menyampaikan, "Bukan hanya menjadi ancaman lingkungan, sampah juga mengganggu kesehatan dan kesejahteraan publik." Maka dari itu, memahami pentingnya mengurangi sampah sangatlah esensial. Dalam konteks ini, setiap individu memiliki peran penting.

Bagaimana Memulai Upaya Pengurangan Sampah dari Diri Sendiri

Mulai dari diri sendiri, inilah cara kita bisa berkontribusi. Tak perlu muluk-muluk, kita bisa memulai dengan tiga R: Reduce, Reuse, dan Recycle. Mengurangi konsumsi plastik sekali pakai adalah langkah awal yang efektif. Kita harus berani mengubah kebiasaan sehari-hari.

Menurut Dr. Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian LHK, "Pilihan untuk beralih ke produk ramah lingkungan dan pengurangan penggunaan plastik merupakan langkah awal yang baik." Langkah selanjutnya adalah memanfaatkan kembali barang yang masih layak pakai. Dengan demikian, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

Kemudian, kita harus memilah sampah secara benar. Sampah organik bisa kita olah menjadi kompos. Sedangkan sampah non-organik, khususnya yang bisa didaur ulang, harus kita kumpulkan dan serahkan ke pengepul.

Eko Yulianto, seorang aktivis lingkungan mengatakan, "Komposting dan daur ulang adalah solusi paling efektif untuk mengurangi sampah rumah tangga." Ia menambahkan, "Dengan melakukannya, kita tidak hanya membantu mengurangi masalah sampah, tapi juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru."

Kesadaran dan tindakan kita dalam mengurangi sampah berpengaruh besar bagi lingkungan dan generasi mendatang. Jadi, ayo kita mulai dari diri sendiri. Dengan cara ini, kita tidak hanya berkontribusi terhadap penyelesaian masalah nasional, tetapi juga memulai gerakan positif yang dapat mendorong orang lain untuk berbuat hal yang sama.