Pengertian dan Pentingnya Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Indonesia

Pengelolaan sampah berkelanjutan adalah strategi yang berfokus pada reduksi, reuse, dan daur ulang (3R). Penggunaan 3R ini, menurut Dr. Anindita Makmur, peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, adalah "satu-satunya cara untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia".

Melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan berarti mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, memanfaatkan kembali barang yang masih layak pakai, dan melakukan daur ulang. Selain itu, pengelolaan jenis ini juga dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai negara dengan populasi lebih dari 260 juta orang, jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari mencapai ratusan ribu ton. Belum lagi, situasi ini diperparah dengan tingkat pemilahan sampah yang rendah dan penanganan yang tidak memadai. Di sisi lain, dengan pengelolaan sampah berkelanjutan, kita bisa mendaur ulang sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis, yang tentunya dapat membantu perekonomian masyarakat.

Mengimplementasikan Strategi Reduksi, Reuse, dan Daur Ulang dalam Pengelolaan Sampah

Pelaksanaan strategi reduksi, reuse, dan daur ulang membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Dalam konteks reduksi, masyarakat diharapkan dapat mengurangi konsumsi dan membatasi pembuangan sampah. Sebagai contoh, kita bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggunakan tas belanja sendiri.

Penerapan konsep reuse bisa dilakukan dengan memanfaatkan kembali barang yang masih layak pakai, seperti kantong plastik, botol minuman, dan lainnya. Sebagai tambahan, Erlangga Agustino Landung, Direktur Eksekutif Greeneration Indonesia mengatakan, "Penerapan reuse ini juga bisa menciptakan kesadaran bagi masyarakat untuk lebih hemat dan bijaksana dalam menggunakan barang".

Sedangkan daur ulang bisa dilakukan dengan mengubah sampah menjadi barang baru yang bernilai ekonomis. Misalnya, botol plastik bisa diubah menjadi pakaian, atau kardus bekas bisa diubah menjadi kertas baru.

Implementasi 3R ini tentunya membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah dalam hal regulasi dan sosialisasi, serta peran aktif masyarakat untuk benar-benar menerapkannya. Melalui pengelolaan sampah berkelanjutan, Indonesia tidak hanya dapat mengatasi masalah sampah, namun juga mampu menciptakan peluang ekonomi baru dan menjaga lingkungan agar tetap lestari.